API PERJUANGAN

API PERJUANGAN (Risman Nur Haqim)

Api bagi kami adalah simbol semangat untuk memulai dan melakukan pergerakan dari jiwa yang optimis untuk menang, perjuangan adalah bentuk proses menuju kemenangan dari tujuan yang telah ditetapkan dengan segala pengorbanan. Dalam perjalanan api tak selamanya dapat menyala dan menerangi serta menghangatkan sekitarnya, adakalanya api meredup bahkan padam. Banyak hal yang menyebabkan api padam entah karena bahan bakar habis atau memang angin yang terlalu kencang berhembus hingga membuat api padam.

Bermula dari kebutuhan dan api yang menyala-nyala dalam jiwa, pergerakan kami mulai dari awal tahun 2016, pergerakan sederhana dengan kemampuan yang sederhana kami mulai perjuangan yang menurut kami mulia. Dengan orientasi pembenahan pada sektor pendidikan non formal dengan melatih dan mendidik soft skill peserta didik. Kemampuan sederhana kami terlampaui oleh keinginan yang kuat dengan mengorganisir orang-orang yang satu orientasi hingga membentuk organisasi menyerupai forum komunikasi.

Kami memulai pergerakan dari sekolah ke sekolah dan memaksimalkan kemampuan sederhana kami untuk mendidik dan melatih tanpa kenal letih. Atas dasar sukarela kami bergerak masif disetiap sekolah tanpa orientasi imbalan, alhasil banyak sekolah yang meminta jasa kami hingga kami kebingungan mengatur orang untuk penempatan sekolah hingga kami melakukan perekrutan anggota, walaupun banyak pro dan kontra anggota tapi tetap perekrutan dilakukan walaupun pada akhirnya hanya satu anggota yang kami terima.

Bergerak dengan anggota kurang dari sepuluh orang bukanlah hal yang mudah untuk mempertahankan orientasi, eksistensi serta kapabilitas organisasi. Ada tekanan kuat dari nilai-nilai yang dijaga hingga kami memutuskan untuk tidak merekrut anggota baru ialah nilai dari esensi perjuangan yang kami lakukan, ada pihak yang bergerak dan ketakutan arah kami hilang karena nantinya anggota baru tak bisa menjaga nilai-nilai yang kami pertahankan. Bergerak tanpa mengharap imbalan, bekerja sukarela, menyisihkan waktu dan tenaga, hingga menjadikan anggota sebagai keluarga. Itulah nilai yang kami jaga.

Rintangan dan tantangan yang kami lewati bukan hal yang mudah untuk dilalui, organisasi rintisan ini hanya bermodal niat yang tulus dan keberanian. Mengorbankan materi dan non materi, melakukan pembelajaran dan latihan hanya dengan ilmu sederhana yang diperkuat oleh pengalaman-pengalaman dalam menjalankan pembelajaran dan latihan. Mulai dari meningkatkan minat peserta didik menyamakan persepsi dengan pihak sekolah hingga kekurangan sarana prasarana saat melakukan pembelajaran dan latihan seringkami jumpai. Tapi itu semua terbayar dengan senyum ceria dari peserta didik, peningkatan sikap yang terarah peserta didik hingga tidak dipungkiri reward dari pihak sekolah sering dan rutin kami dapatkan, meskipun demikian tetap tidak mengubah orientasi kami dalam melakukan pembelajaran dan latihan secara sukarela.

Waktu ke waktu tak terasa berjalan begitu cepat hingga pada akhirnya kenyataan kehidupan terutama kebutuhan untuk bertahan hidup dari hari kehari mempengaruhi naik turunnya api dalam jiwa kami hingga pada akhirnya kami kesulitan mengatur waktu, hingga kami sulit memahami tentang konsep membantu. Semua anggota punya kesibukan dan sisi kehidupan yang perlu keberlansungan untuk kedepanya. Hingga terbentur pada satu pilihan dalam melaksanakan segala kegiatan.

Kemampuan bertahan kami hanya bertahan satu masa, saat setelah awal yang luar biasa, api hampir padam bahkan saat ini redup bukan karena angin yang berhembus terlalu kencang tapi karena bahan bakar hampir habis api tak punya lagi alasan untuk menyala. Saat ini kami pahami apapun bahan bakarnya kami tetap butuh bahan bakar untuk tetap menyalakan api. Proses penyeleksian bahan bakar yang ketat dan benar-benar selektif sangat diperlukan untuk memastikan warna api tetap menyala sesuai nilai-nilai yang tumbuh sebelumnya.

Api perjuangan kami kini redup tapi bukan berarti redupnya api kami menuju proses padam, tapi redupnya api kami hanya untuk tidak mengedepankan ego pribadi dan menjaga-nilai-nilai yang tumbuh dalam perjuangan yang kami lakukan.