Pada sebuah kegiataan kepramukaan yang melibatkan
banyak sekolah dan peserta, Upacara pembukaan kegiatan akan dilaksanakan esok
hari saat itu pemilihan pemimpin upacara akan dilakukan, semua pemimpin regu
dikumpulkan untuk dipilih yang terbaik kemudian akan memimpin upacara pembukaan
yang dibuka oleh Bupati, Semua
berlomba-lomba atau ada juga yang mengundurkan diri karena tidak mau memikul
beban berat jadi pemimpin upacara yang pembinanya seorang pejabat yaitu bupati.
Saingan untuk menjadi pemimpin upacara lumayan
banyak, seorang anak berhasil melaju sampai yang tersisa hanya dia dan otomatis
yang terpilih adalah yang tersisa dari hasil seleksi waktu itu, mulai dari tes
PBB sampai dengan tes komando atau suara untuk memimpin upacara. Setelah
tersisa satu orang anak tiba-tiba panitia mengganti orang yang tersisa tersebut
dengan alasan belum mejadi Pramuka Penggalang Garuda dan digantikan oleh
seorang Pramuka Garuda yang tidak ikut seleksi sama sekali.
Banyak nilai yang bisa diambil dari cerita
tersebut, tapi intinya yang ingin disampaikan bukan Pramuka Penggalang
Garudanya yang salah melainkan momentumnya yang tidak tepat. Sehingga perjuangan
yang telah dilalui dengan mengikuti seleksi dikalahkan karena tingkatan
kecapakannya tak sesuai keinginan panitia.
Pramuka Penggalang Garuda merupakan sesuatu
pencapaian yang akan didapatkan pada saat seorang Pramuka di usia penggalang
selesai mengisi Syarat Kecakapan Umum (SKU) mulai dari Penggalang Ramu, Rakit
Hingga Terap dan mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU), selain itu juga untuk
mencapai Pramuka Penggalang Garuda harus menyelesaikan Syarat Kecakapan Khusus
(SKK) yang kemudian akan mendapatkan (TKK) dari mulai Tingkat Purwa, Madya
Hingga Utama dan beberapa Syarat menuju Pramuka Garuda lainnya Seperti Syarat
Pramuka Garuda (SPG).
Semua proses tersebut terlihat atau terbayang sangatlah
panjang dan sulit, memang demikian tapi dalam Kegiatan Kepramukaan semua
dikemas menjadi menyenangkan dan menarik untuk diperjuangkan, memang pada dasarnya
Gerakan Pramuka berbeda dengan militer begitu juga hal ini diungkapkan oleh Baden
Powel dalam bukunya scouting for boys.
Jika dalam militer banyaknya brevet atau semakin tinggi pangkatnya maka semakin
besar pula kewenangan yang ia miliki serta semakin banyak pula pasukan yang ia
miliki. Berbeda halnya dengan Gerakan Pramuka yang merupakan organisasi
pendidikan.
Semakin banyaknya TKU maupun TKK, semakin tinggi
pencapaiannya tanggungjawabnya semakin tinggi bukan berkenaan dengan
kekuasaanya semakin tinggi dan meluas, melainkan tanggungjawab untuk menjadi
penggerak bagi rekan-rekan dan adik-adiknya harus semakin bisa berpengaruh
positif. Nilai-nilai atau konsep pendidikan yang diterapakan oleh Boden Powel
ini menjadi ruh pola pendidikan di Gerakan Pramuka walaupun pada
penyelenggaraanya disesuaikan dengan ciri khas atau corak masing-masing negara.
Seperti halnya Pramuka Garuda baik dijenjang
siaga, penggalang maupun penegak Pramuka Garuda ini merupakan tingkatan
terakhir pada setiap jenjang. Hal ini juga menunjukan dari kecakapan-kecakapan
yang sudah ditempuh ini merupakan tingkat terakhir sebagai pelengkap. Bukan
hanya dari sisi kognitif pola pendidikan yang dirasakan ini sebenarnya lebih
pada sikap, bentuk pengamalan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan dasar
negara menjadi titik tekan utama. Tentunya hal ini dapat dilihat dari nama
tingkatannya yaitu Garuda yang merupakan lambang atau simbol negara kita.
Simbol Garuda ini bukan lah hal yang biasa-biasa
saja melainkan ada nilai luhur yang ingin ditunjukan. Mengingat bahwa Garuda ini
juga merupakan lambang negara kita, dalam lambang negara kita Garuda Pancasila
yang di dadanya terdapat banyak lambang setiap sila yang ada dalam Pancasila,
bukan hanya simbol saja. Melainkan ada nilai luhur yang harus diamalkan atau
dilakukan dengan penuh kesadaran.
Begitu pula dengan Pramuka Penggalang Garuda yang
proses perjuangannya panjang, ketika sudah dicapai bukan berarti telah selesai
tugas dan berhenti karena semua tes dan tahapan telah diselesaikan. Melainkan
tugas baru untuk mengabdikan diri pada satuan dan masyarakat harus segera
dimulai baik untuk menjaga konsistensi pengabdian maupun meningkatkan dan tetap
berbuat kebaikan yaitu untuk menjaga pengamalan Pancasila, Trisatya dan Dhasa
Darma.
Salam Pramuka... !
Salam Bhakti.....
Selamat hari jadi
Pramuka ke 58, semoga Organisasi Pramuka terus jaya dilaut, darat dan udara.
Usia Pramuka yang ke 58 tahun ini sama halnya dengan SMPN 1 Situraja, dan di
bulan-bulain ini merupakan momentum baru munculnya Pramuka Penggalang Garuda pertama
di SMPN 1 Situraja. Peningkatan yang luar biasa semoga semua kader bangsa
tersebut bisa terus konsisten menjadi Pramuka Garuda...
Terimakasih telah membaca artikel kami silakan tekan tombol follow untuk mengikuti update-an terbaru blog kami, dan tinggalkan komentar untuk membangun blog kami agar lebih baik lagi....
No comments:
Post a Comment