Literasi Rakyat Merupakan blog yang memuat tulisan-tulisan artikel opini tentang pendidikan, petualangan, karya puitis serta informasi berita-berita secara umum.

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Wednesday, August 14, 2019

Garuda Bukan Burung Perkutut




Pada sebuah kegiataan kepramukaan yang melibatkan banyak sekolah dan peserta, Upacara pembukaan kegiatan akan dilaksanakan esok hari saat itu pemilihan pemimpin upacara akan dilakukan, semua pemimpin regu dikumpulkan untuk dipilih yang terbaik kemudian akan memimpin upacara pembukaan yang dibuka   oleh Bupati, Semua berlomba-lomba atau ada juga yang mengundurkan diri karena tidak mau memikul beban berat jadi pemimpin upacara yang pembinanya seorang pejabat yaitu bupati.


Saingan untuk menjadi pemimpin upacara lumayan banyak, seorang anak berhasil melaju sampai yang tersisa hanya dia dan otomatis yang terpilih adalah yang tersisa dari hasil seleksi waktu itu, mulai dari tes PBB sampai dengan tes komando atau suara untuk memimpin upacara. Setelah tersisa satu orang anak tiba-tiba panitia mengganti orang yang tersisa tersebut dengan alasan belum mejadi Pramuka Penggalang Garuda dan digantikan oleh seorang Pramuka Garuda yang tidak ikut seleksi sama sekali.
Banyak nilai yang bisa diambil dari cerita tersebut, tapi intinya yang ingin disampaikan bukan Pramuka Penggalang Garudanya yang salah melainkan momentumnya yang tidak tepat. Sehingga perjuangan yang telah dilalui dengan mengikuti seleksi dikalahkan karena tingkatan kecapakannya tak sesuai keinginan panitia.
Pramuka Penggalang Garuda merupakan sesuatu pencapaian yang akan didapatkan pada saat seorang Pramuka di usia penggalang selesai mengisi Syarat Kecakapan Umum (SKU) mulai dari Penggalang Ramu, Rakit Hingga Terap dan mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU), selain itu juga untuk mencapai Pramuka Penggalang Garuda harus menyelesaikan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) yang kemudian akan mendapatkan (TKK) dari mulai Tingkat Purwa, Madya Hingga Utama dan beberapa Syarat menuju Pramuka Garuda lainnya Seperti Syarat Pramuka Garuda (SPG).
Semua proses tersebut terlihat atau terbayang sangatlah panjang dan sulit, memang demikian tapi dalam Kegiatan Kepramukaan semua dikemas menjadi menyenangkan dan menarik untuk diperjuangkan, memang pada dasarnya Gerakan Pramuka berbeda dengan militer begitu juga hal ini diungkapkan oleh Baden Powel dalam bukunya scouting for boys. Jika dalam militer banyaknya brevet atau semakin tinggi pangkatnya maka semakin besar pula kewenangan yang ia miliki serta semakin banyak pula pasukan yang ia miliki. Berbeda halnya dengan Gerakan Pramuka yang merupakan organisasi pendidikan.
Semakin banyaknya TKU maupun TKK, semakin tinggi pencapaiannya tanggungjawabnya semakin tinggi bukan berkenaan dengan kekuasaanya semakin tinggi dan meluas, melainkan tanggungjawab untuk menjadi penggerak bagi rekan-rekan dan adik-adiknya harus semakin bisa berpengaruh positif. Nilai-nilai atau konsep pendidikan yang diterapakan oleh Boden Powel ini menjadi ruh pola pendidikan di Gerakan Pramuka walaupun pada penyelenggaraanya disesuaikan dengan ciri khas atau corak masing-masing negara.
Seperti halnya Pramuka Garuda baik dijenjang siaga, penggalang maupun penegak Pramuka Garuda ini merupakan tingkatan terakhir pada setiap jenjang. Hal ini juga menunjukan dari kecakapan-kecakapan yang sudah ditempuh ini merupakan tingkat terakhir sebagai pelengkap. Bukan hanya dari sisi kognitif pola pendidikan yang dirasakan ini sebenarnya lebih pada sikap, bentuk pengamalan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan dasar negara menjadi titik tekan utama. Tentunya hal ini dapat dilihat dari nama tingkatannya yaitu Garuda yang merupakan lambang atau simbol negara kita.
Simbol Garuda ini bukan lah hal yang biasa-biasa saja melainkan ada nilai luhur yang ingin ditunjukan. Mengingat bahwa Garuda ini juga merupakan lambang negara kita, dalam lambang negara kita Garuda Pancasila yang di dadanya terdapat banyak lambang setiap sila yang ada dalam Pancasila, bukan hanya simbol saja. Melainkan ada nilai luhur yang harus diamalkan atau dilakukan dengan penuh kesadaran.
Begitu pula dengan Pramuka Penggalang Garuda yang proses perjuangannya panjang, ketika sudah dicapai bukan berarti telah selesai tugas dan berhenti karena semua tes dan tahapan telah diselesaikan. Melainkan tugas baru untuk mengabdikan diri pada satuan dan masyarakat harus segera dimulai baik untuk menjaga konsistensi pengabdian maupun meningkatkan dan tetap berbuat kebaikan yaitu untuk menjaga pengamalan Pancasila, Trisatya dan Dhasa Darma.
Salam Pramuka... !
Salam Bhakti.....
                Selamat hari jadi Pramuka ke 58, semoga Organisasi Pramuka terus jaya dilaut, darat dan udara. Usia Pramuka yang ke 58 tahun ini sama halnya dengan SMPN 1 Situraja, dan di bulan-bulain ini merupakan momentum baru munculnya Pramuka Penggalang Garuda pertama di SMPN 1 Situraja. Peningkatan yang luar biasa semoga semua kader bangsa tersebut bisa terus konsisten menjadi Pramuka Garuda...


Terimakasih telah membaca artikel kami silakan tekan tombol follow untuk mengikuti update-an terbaru blog kami, dan tinggalkan komentar untuk membangun blog kami agar lebih baik lagi....

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages