Literasi Rakyat Merupakan blog yang memuat tulisan-tulisan artikel opini tentang pendidikan, petualangan, karya puitis serta informasi berita-berita secara umum.

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Wednesday, May 16, 2018

HARI PENDIDIKAN NASIONAL



            Tanggal 2 Mei merupakan hari pendidikan nasional yang sering disingkat menjadi Hardiknas, untuk beberapa orang mungkin ada yang lupa atau bahkan tidak tahu mengapa 2 Mei ini diperingati sebagai hari pendidikan nasional. Tanggal 2 Mei ini dijadikan sebagai hari pendidikan nasional karena untuk memperingati pula lahirnya bapak pendidikan nasional yaitu Ki Hajar Dewantara, Ki Hajar Dewantara beliau bernama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat ketika lahir  2 Mei 1889 dan beliau mengganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara pada saat berusia 40 tahun.
            Ki Hajar Dewantara, beliau ini merupakan pahlawan nasional dalam bidang pendidikan beliau juga merupakan pelopor pendidikan dengan mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa sebagai lembaga pendidikan yang diperuntukan untuk rakyat pribumi pada kala itu. Beliau juga merupakan menteri pendidikan setelah Indonesia merdeka. Semboyan pendidikan beliau yang sampai saat ini kita kenal yaitu ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. ("di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan").
            Perjuangan Ki Hajar Dewantara kala itu diantranya adalah memperjuangkan hak-hak pendidikan rakyat Indonesia yang pada saat itu sedang dijajah. Dari kondisi demikian kita bisa merasakan saat itu pendidikan di Indonesia sangat sulit dijangkau oleh rakyat Indonesia pada saat penjajahan. Sekarang kita sudah hampir 73 tahun merdeka, masih banyak masalah terkait pendidikan di Indonesia yang kita rasakan. Memang pada dasarnya 73 tahun kemerdekaan bangsa Indonesia telah kita rasakan beberapa peningkatan atau proses pembaharuan dalam bidang pendidikan, baik dari fasilitas maupun sumber daya manusia namun hal itu belum merata sepenuhnya.
            Fasilitas pendidikan yang dirasakan di daerah-daerah terpencil yang jauh dari pusat pemerintahan masih banyak yang kurang memadai selain itu banyak pula sumber daya guru yang masih kurang memadai di beberapa daerah. Terlepas dari semua persoalan itu serta usaha-usaha pemerintah untuk menangani persoalan-persoalan tersebut, Persoalan ini bukan hanya masalah pemerintah melainkan juga sebenarnya menjadi tugas kita bersama yang memahami kondisi pendidikan dan memiliki rasa untuk ingin memperbaiki pendidikan di Indonesia.
            Selain dari permasalahan fasilits dan sumber daya manusia terkait pendidikan, juga ada permasalahan terkait sistem pendidikan di Indonesia, berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk terus memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia, bahkan kurikulum di Indonesia telah berganti berkali-kali setelah kemerdekaan Indonesia untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.
            Munculnya perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan oleh generasi muda lagi-lagi pendidikan yang disalahkan, sistem pendidikan yang disalahkan. Memang sistem pendidikan formal yang dilaksanakan di sekolahan idealnya dapat mempengaruhi karakter atau perilaku generasi muda dalam kehidupan sehari-hari, tapi beberapa hal lain juga harus diperhatikan karena tidak hanya pendidikan di sekolahan yang mempengaruhi perilaku generasi muda, bahkan pendidikan di rumah atau keluarga, teman bermain dan lingkungan lainnya juga mempengaruhi karakter atau perilaku generasi muda.
            Pendidikan yang sebenarnya datang dari kehidupan yang kita rasakan, tidak hanya pendidikan disekolahan tapi lingkungan keluarga juga merupakan proses pendidikan yang pertama kita rasakan mulai saat kita dilahirkan keluargalah yang pertama kali mengajarkan kita segala sesuatu hal, begitupun lingkungan masyarakat baik teman bermain dilingkungan sekitar maupun teman dalam dunia digital atau media sosial ini mempengaruhi proses pendidikan generasi muda.
            Keluarga sebagai guru pertama saat manusia dilahirkan harus mampu memberikan pondasi pendidikan bagi generasi muda yang baru lahir dan akan meneruskan perjuangan bangsa. Pondasi pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan karakter yang mana pendidikan ini akan lebih efektif jika diajarkan dikeluarga karena akan ada pembiasaan –pembiasaan yang dilakukan dikeluarga saat anak menerima pemahaman tentang sikap baik yag harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
            Menyambut hari pendidikan nasional berarti bukan hanya berbicara bagaimana pemerintah memperbaiki sistem pendidikan, fasilitas, dan sumber daya guru. Tapi menyambut hari pendidikan nasional juga kita harus mampu memperbaiki perilaku-perilaku mendidik bagi orang lain yang membutuhkan. Karena ini merupakan tanggungjawab bersama , perilaku-perilaku menyimpang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat harus kita perbaiki paling tidak saling mengingatkan untuk perubahan-perubahan kecil yang berdampak besar.

1 comment:

  1. ayo ditunggu apa lagi segera bergabung dengan kami di D/E/W/A/P/K
    menangkan uang jutaan rupiah, dengan minimal deposit 10.000 saja looo.
    ayo segera bergabung ya ditunggu lo ^_^

    ReplyDelete

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages