Literasi Rakyat Merupakan blog yang memuat tulisan-tulisan artikel opini tentang pendidikan, petualangan, karya puitis serta informasi berita-berita secara umum.

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Friday, June 29, 2018

FENOMENA MUDIK HARI RAYA IDUL FITRI 2018 (KOSONG DIKOTA MACET DI DESA)


literasirakyat.blogspot.com


            Warganet pasti belakangan ini banyak melihat foto-foto di ibu kota yang lenglang kosong sampai banyak beredar foto di medsos para warga asli Jakarta bisa berfoto dijalan yang biasanya macet. Hal ini terjadi karena memang Ibu Kota Jakarta banyak dihuni warga dari luar Jakarta yang merantau baik itu untuk bekerja, belajar dan lain sebaginya ke Jakarta, sehingga ketika musim mudik atau pulang kampung ke kampung halaman tempat tinggal asal Ibu Kota menjadi lenglang atau kosong.
            Hal ini dirasakan dikota-kota besar lainnya, memang hal ini sangat terasa dipusat-pusat perkantoran, pusat pemerintahan, pusat pendidikan seperti sekolah, kampus dan lain sebagainya. Ditempat tempat yang bisasnya ramai, jalan yang biasanya macet, gedung-gedung yang biasanya gaduh kini semuanya sepi menjelang hari raya idul fitri hingga beberapa hari setelah idul fitri.
            Tapi lain halnya di desa yang menjadi tujuan utama pemudik untuk pulang ke kampung halamannya. Disana orang-orang berdatangan untuk bersilaturahim dengan keluarga besarnya. Untuk bertemu kedua orang tua, untuk berkumpul dengan keluarga besar dan saling bermaaf-maafan. Dibalik itu di desa-desa menjadi ramai, Keluarga yang tinggal dikota datang kedesa kini sudah punya mobil, sudah punya motor atau kendaraan lainnya untuk menemui keluarga di desa. Memang tidak sedikit para pemudik yang datang kedesa dengan menggunakan kendaraan pribadi. Jalan-jalan desa yang tadinya sepi sekarang berubah menjadi ramai bahkan menyebabkan kemacetan.
            Kemacetan yang terjadi di desa memang selain karena banyaknya warga pemudik yang datang dengan kendaraan pribadi baik dengan kendaraan roda dua atau kendaraan roda empat juga kemacetan disebabkan oleh tidak adanya lahan parkir yang tersedia sehingga mobil atau motor yang digunakan untuk berkunjung bersilaturahim diparkir dipinggir jalan sehingga memakan ruas jalan pedesaan yang harusnya digunakan oleh pengguna kendaraan yang melintas.
            Ini hampir menjadi kebiasaan setiap tahun, selain itu momen berkumpulnya dengan keluarga besar, di desa dimanfaatkan untuk mengadakan acara-acara besar yang di agendakan seperti reuni atau temu kangen alumni sekolahan bahkan acara pernikahan yang tidak sedikit dari acara pernikahan tersebut beberapa rumah yang tidak mempunyai halaman membuat panggung hingga mengganggu ruas jalan.
            Akibatnya, kemacetan pun tidak bisa terhindarkan. Sebenarnya yang harus dipahami adalah kejadian ini tidak sering terjadi di desa, mungkin kejadian macet di desa-desa hanya terjadi setahun sekali. Karena memang momen kumpul bersama keluarga ini merupakan momen langka mengingat hari libur yang biasanya bersamaan adalah hari raya idul fitri baik pegawai bank, guru, pegawai pabrik, pegawai dinas dan lain sebagainya bisa berkumpul dalam satu momen idul ftri.
            Di desa-desa biasanya momen ini (terutama beberapa hari setelah idul fitri)  digunakan untuk membuat acara keluarga atau hajat keluarga seperti menikahkan anaknya, atau membuat acara lain seperti anak yang telah disunat di rayakan dengan menggelar acara kuda renggong (Budaya Khas Sumedang) anak yang disunat menunggangi kuda yang telah dihias dan kuda berjalan mengikuti irama musik sepanjang jalan yang telah ditentukan rutenya, atau mungkin budaya lain atau kebiasaan lain yang banyak dilakukan di desa-desa kota lain. Hal ini menambah ramainya desa selain banyaknya kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat juga banyak acara-acara hajat atau acara keluarga yang ikut meramaikan semarak momen hari libur saat idul fitri.
            Memang biasanya ramainya di desa-desa juga menjadi banyak perbincangan orang yang baru mudik kesana baik pengguna motor maupun pengguna mobil. Tapi yang paling penting adalah kita mampu memahami kondisi ini yang memang hanya setahun sekali, maka buat para pengguna jalan dimohon untuk bersabar jangan saling mendahului dan ingin didahulukan sehingga bukan mengurai kemacetan tapi malah menambah parah kemacetan.

1 comment:

  1. ayo ditunggu apa lagi segera bergabung dengan kami di D/E/W/A/P/K
    menangkan uang jutaan rupiah, dengan minimal deposit 10.000 saja looo.
    ayo segera bergabung ya ditunggu lo ^_^

    ReplyDelete

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages