Oleh: Risman Nur Haqim
Ruang publik dinegara demokrasi seperti negara kita
merupakan suatu hal yang penting, pergeseran fungsi ruang publik yang harusnya
dimanfaatkan sebagai tempat berdiskusi atau menyampaikan argumentasi tentang
aspirasi politik warganegara terhadap negara atau pemerintahan yang sah kini
bergeser kepada hiburan semata. Warganegara memanfaatkan ruang publik sebagai
tempat rekreasi semata tanpa ada interaksi antar warganegara. Taman, Caffe atau Ruang Publik lainnya yang
disediakan pemerintah daerah menjadi sarana rekreasi masyarakat tanpa ada
interaksi dan diskusi tentang kondisi demokrasi disuatu daerah. Munculnya
teknologi seperti halnya handphone menjadi pemicu sikap-sikap
Individual muncul dimasyarakat hingga masyarakat enggan untuk berinteraksi.
Tantangan zaman semakin sulit terutama dengan kemajuan
teknologi yang sangat pesat masyarakat ataupun pemerintah harus mampu menjawab
tantangan yang ada termasuk dengan gencarnya konsep Smart City dalam suatu kota
ini dikenalkan atau bahkan diterapkan dalam suatu daerah. Fase pertama yang
harus dibangun kota-kota dinegara demokrasi seperti Indonesia dalam
mempersiapkan diri menuju smart city
adalah partispasi warganegara dalam pengambilan kebijakan atau sebagai kontrol
sosial harus berjalan dengan baik. Taman Asrada dan Taman Literasi Budaya
muncul sebagai usul saya untuk menciptakan sebuah smart city yang dapat
meningkatkan peran warganegara lebih jelas perannya dalam negara demokrasi.
Taman Asrada (Aspirasi Rakyat Daerah) adalah sebuah
konsep taman yang mampu menjawab permasalahan bagaimana ruang publik pada saat
ini yang kehilangan fungsinyna sebagai tempat berdiskusi atau menyampaikan
argumentasi tentang aspirasi politik warganegara terhadap negara atau
pemerintahan yang sah. Taman ini memanfaat teknologi yaitu sebuah aplikasi yang
dipasang dipendopo-pendopo yang ada ditaman, aplikasi yang dipasang pada
monitor besar ini mampu menampung aspirasi-aspirasi rakyat daerah untuk
menyampaikannya lewat aplikasi. Tujuannya disimpan di pendopo taman agar
masyarakat tidak merasa canggung ketika memakai fasilitas yang ada diruang
publik. Aplikasi penyalur aspirasi ini langsung terhubung pada lembaga
Legislatif dan Eksekutif daerah. Aspirasi bisa berupa pertanyaan dan keluhan
pelayanan publik yang nantinya hal itu akan disampaikan pada Pejabat eksekutif
dan legislatif oleh staff yang bersangkutan melalui aplikasi yang terhubung
langsung.
Taman ini juga berfungsi sebagaimana para wakil rakyat
yang ada di legislatif maupun eksekutif dapat datang untuk mengklarifkasi
sekaligus menjawab pertanyaan dan menemui konstituennya di daerah. Karena
konsepnya kedaulatan ada ditangan rakyat, wakil rakyat menjadi bagian dari
rakyat dan tidak pernah lupa dan melupakan konstituennya didaerah pemilihannya,
bukan rakyat yang mencari, tapi wakil rakyat yang menemui rakyatnya disebuah
pendopo yang disediakan di taman Asrada ini. Bukan hanya pada masa reses atau
kampanye wakil rakyat menemui rakyat tapi saat berjalannya pemerintahan wakil
rakyat dan pemerintah harus menemui rakyatnya. Selain adanya beberapa pendopo
kecil untuk disimpan layar monitor lumayan besar untuk mengoprasikan aplikasi
juga disini ada informasi lewat layar monitor maupun poster informatif yang
memuat kewenangan pemerintah daerah baik eksekutif maupun legislatif sehingga masyarakat mampu mempelajari
terlebih dahulu kewenangan pemerintah daerah sebelum mengkritik, menyampaikan
keluhan juga menyampaikan aspirasi lainya. Kedepannya apabila pemerintah tidak
bisa menemui rakyatnya dipendopo-pendopo ini pemerintah tinggal mengirimkakn
ataupun mengunggah video klarifkasi untuk menjawab pertanyaan ataupun
klarifikaksi atas kritik atau saran yang disampaikan pada pemerintah ditaman
asrada ini. Hal ini akan memudahkan aspirasi masyarakat tersampaikan kepada
pemerintah, selain itu akan timbul keterbukaan informasi publik oleh seluruh
masyarakat baik yang mempunyai akses media atau pun tidak punya karena yang
masyarakat yang tidak mempunyai fasilitas untuk mengakses media sosial atau
media informasi dirumah, dapat mengaksesnya ditaman ini.
Taman Asrada ini sebenarnya konsep yang menyatu dengan
taman literasi budaya yang mana selain ada pendopo-pendopo yang terdapat layar
monitor juga ada pendopo yang kosong dan terdapat beberapa rak buku dan poster
poster informatif mengenai budaya daerah. Pendopo kosong dengan dilengkapi rak
buku ini berfungsi sebagai fasilitas dimana masyarakat bisa membaca dan
melakukan diskusi-diskusi rasional tentang kondisi pemerintahan maupun kondisi
budaya kita saat ini. Taman literasi budaya ini selain berfungsi untuk
memperkenalkan budaya daerah lewat ruang publik yang bisa diakses kapan saja
juga untuk meningkatkan budaya literasi di masyarakat.
Konsep taman Asrada (Aspirasi Rakyat Daerah) yang menyatu
dengan taman literasi budaya ini akan saling menguntungkan karena dmapaknya
dari masyarakat berkumpul di taman ini. Maka pedagang akan berdatangan hal ini
tentunya juga akan menjadi peluang usah yang dimiliki oleh masyarakat setempat.
Dengan demikian taman Asrada (Aspirasi Rakyat Daerah) dan Taman Literasi Budaya
yang berbasis teknologi ini menghasilkan banyak manfaat terutama dalam hal
patisipasi politik masyarakat, keterbukaan infomasi publik dan kemudahan
mengakses teknologi bagi masyarakat. Tentunya yang diharapkan untuk
mempersiapkan kota menjadi smart city yang
lebih maju, harus mempersiapkan terlebih dahulu good citizen dan smart
citizen.
#Menuju100SmartCity
#LombaBlogSmartCity2018
Dengan minimal deposit 10.000, kalian bisa mencoba keberuntungannya bersama dengan kami
ReplyDeletesegera add pin bb kami D87604A1, ditunggu ya di D3W4PK**
dicoba keberuntungannya bersama kami, menangkan uang jutaan rupiah, hanya dengan minimal deposit 10.000
ReplyDeleteyuk bergabung segera dengan kami di dewapk^^ segera di add pin bb kami D87604A1 :* :*