Oleh:Gagah”Gejed”Ridho
Perdana
Sumber Gambar: https://biolougie.files.wordpress.com/2012/04/ekosistem.jpg |
Virus corona atau Covid-19 menjadi topik terhangat beberapa
bulan terakhir. Virus ini mendadak menjadi teror mengerikan bagi masyarakat
dunia, terutama setelah merenggut nyawa ratusan orang hingga ratusan ribu orang
hanya dalam waktu beberapa bulan
kebelakang dan hampir menyerang 110 negara di seluruh dunia. Virus yang berasal
dari sebuah Kota di Tiongkok yaitu Wuhan hingga menyebar keseluruh Dunia bahkan
telah menjadi Pandemi (wabah yang berjangkit serempak di mana-mana atau
meliputi geografi yang luas. Artinya, virus Corona telah diakui menyebar luas
hampir ke seluruh dunia). Ada banyak perkiraan awal mula penyebaran virus ini,
diantaranya berasal dari pasar hewan di kota Wuhan yang memperjualbelikan
berbagai hewan diantaranya: Kelelawar, Ular, Babi, dan hampir dipastikan bahwa
virus corona atau Covid-19 menyebar dari hewan ke manusia, lalu dari manusia ke
manusia. Gejala terinfeksi virus corona atau Covid-19 hampir sama ketika
terkena flu sehingga memerlukan identifikasi lebih lanjut mengenai
gejala-gejala orang yang dipastikan terjangkit virus corona atau flu biasa.
Sebuah Ironi, dimana hampir seluruh dunia terjangkit
virus ini, penyebaran yang cukup masif menyebabkan hampir di setiap harinya
orang yang dinyatakan positif corona terus bertambah, ada yang bisa sembuh ada
pula yang dinyatakan meninggal dunia, berbagai upaya telah dilakuakan
Pemerintah di berbagai Negara, ada yang me-lockdown (situasi yang
melarang warga untuk masuk ke suatu tempat karena kondisi darurat. Lockdown
juga bisa berarti negara yang menutup perbatasannya, agar tidak ada orang yang
masuk atau keluar dari negaranya) Negara atau wilayah tertentu demi tidak
menyebar nya virus covid-19, ada pula yang menerapkan Social Distancing ( mengurangi jumlah aktivitas di
luar rumah dan interaksi dengan orang lain, mengurangi kontak tatap muka
langsung. Langkah ini termasuk menghindari pergi ke tempat-tempat yang ramai
dikunjungi, seperti supermarket, bioskop, dan stadion), ada yang mengIsolasi
(tindakan pemisahan pasien berpenyakit menular dari orang lainnya. Istilah
isolasi biasanya digunakan untuk seseorang yang telah menunjukkan gejala
terinfeksi virus corona dan berpeluang untuk menginfeksi orang lain, sehingga
perlu dipisahkan agar virus tidak menyebar), berbagai langkah dan kebijakan
terus ditempuh oleh Pemerintah salah satunya Indonesia, dimana kebijakan
terbaru nya adalah mengadakan Rapid Test untuk tes massal guna mencari
siapa saja yang sudah terjangkit covid-19. Segala upaya telah dilakukan
pemerintah demi menekan jumlah pasien positif covid-19 namun kenyataannya
jumlahnya terus bertambah di setiap harinya, dana triliunan di gelontorkan
pemerintah untuk membeli APD (alat perlindungan diri) yang biasa dipakai oleh
tenaga medis yang menangani pasien covid-19.
Bila kita menarik mundur kebelakang ada berapa virus
yang mewabah dan menjadi pandemi di dunia yang berasal dari hewan,
diantaranya:Virus Ebola, Rabies, SARS, MERS, Flu Babi, Flu Burung dll. Hampir
dipastikan semua virus tersebut bisa bersumber dari beberapa hewan tertentu
seperti Babi, Kelelawar, Ular, Anjing, Unta, Musang, Unggas dll. Seandainya
umat manusia bisa lebih berpikir bahwa semua ini adalah sebuah peringatan
terhadap dosa-dosa umat manusia selama ini. Keseerakahan manusia selama ini
yang menyebabkan berbagai kerusakan alam dimuka bumi ini, perambahan hutan,
pembakaran hutan sebagai dalih pembukaan lahan guna meningkatkan investasi,
menacari lahan tambang dll, tanpa sedikitpun memikirkan bagaimana nasib flora
dan fauna yang ada, terbukti dengan kebakaran hutan di berbagai wilayah di
dunia beberapa bulan terakhir sebagai simbol keserakahan dan hilangnya rasa
kemanusiaan pada setiap umat manusia, dimana satwa-satwa langka dan tumbuhan
langka ditemukan tewas dan lenyap pasca kebaran hutan atau lahan. Keserakahan
dan rasa kesombongan manusia menyebabkan rasa ingin tau yang berlebihan dimana
banyak manusia yang makan atau mengkonsumsi hewan atau tumbuhan secara
berlebihan, diamana mereka banyak yang diburu dari habitat aslinya, di olah
dari ternak-ternaknya yang kurang mendapat perawatan masalah kebersihan
menyebabkan mungkin saja banyak penyakit darisana. Kesombongan dan rasa
ingintahu yang berlebihan menimbulkan kebanggan akan diri mereka yang bisa
makan hewan-hewan yang tidak biasa dikonsumsi manusia pada umumnya. Perburuan
yang berlebihan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem hanya untuk memenuhi
hasrat manusia memakan hewan yang tidak umum dimakan. Seharusnya hal tersebut
menjadi cambuk bagi kita semua sebagai umat manusia terhadap dosa-dosa yang
telah kita perbuat, dimana alam raya ini sama-sama ciptaan Tuhan yang tentu
bisa melawan dan memberi akibat bagi apa yang telah dilakukan manusia. Mewabah
nya corona atau covid-19 seharusnya menjadi peringatan bagi kita semua akan
pentingnya menjaga keseimbangan alam karna kita ditakdirkan sebagai pemimpin di
muka bumi bukan sebagai perusak alam semesta.
No comments:
Post a Comment