Guntur Giriwana
Parahyangan
Manusia bisa hidup
karena adanya manusia lain, dan hal tersebut saling berkaitan. Hal ini terjadi
kepada kami manusia yang hidup dan dipertemukan dalam sebuah organisasi
Mahasiswa Pecinta Alam Civics Hukum (MAPACH) Pola organisasi yang sangat kental
dengan kekeluargaan. Dimana kami manusia yang tak kenal satu sama lain, manusia
yang tak tahu apa-apa tentang esensi mencintai alam, dalam sebuah pendidikan
kami disatukan atau dalam kata lain dipaksa bersatu untuk mempertahankan
kehidupan. "Biarkan alam menjadikan anda kader terbaik yang pernah ada,
karena jika anda hanya dikader oleh manusia anda tidak dapat membaca keinginan
lingkungan anda" itu nampaknya ungkapan yang tersirat dalam pola
pendidikan kami.
Guntur, kata pertama
yang ada dalam nama brigade kami tercinta ini, berasal dari kondisi alam yang
mendukung kami menjadi kuat dan terlihat lemah saat proses pendidikan
berlangsung. Hujan, angin dan guntur terus menemani dan mewarnai hari-hari masa
pendidikan kami layaknya kapal melawan terjangan badai kami terus berjalan
walau hujan, angin dan guntur terus menemani perjalanan kami, layaknya seorang
nahkoda, komandan regu terus memberikan intruksi dan motivasi agar anggota
tidak mencapai kata putus asa.
Giriwana, merupakan
singkatan atas nama tempat yang kami lalui saat pendidikan yaitu nama tempat
dari "jayagiri" dan "sukawana". Track atau jalan ini di
anggap merupakan jalan tersulit yang kami lewati. Hal ini terjadi karena kami
melakukan perjalanan kira-kira jam 10 malam kami masih ada di perjalanan di
jayagiri dengan kondisi yang sangat tidak memungkinkan karena kami melakukan
perjalanan selain diguyur hujan juga tracknya sangat jauh dari titik awal yaitu
gunung batu selain itu kondisi jalan yang licin, dan rata-rata ini merupakan
penglaman pertama kami melakukan perjalanan sejauh dan seberat ini selain hal
tersebut kami sebagai manusia yang masih belum bisa mengalahkan diri kami
sendiri sehingga karakter yang muncul karena tekanan kondisi alam, kondisi
manusia saat itu juga menjadi beban kami diperjalanan. "Sukawana"
ditempat ini kami mendapat banyak pelajaran tentang arti kekeluargaan dalam
sebuah organisasi, pendidikan tentang esensi dari bersama dan bersatu untuk
menjadi kuat dalam segala kondisi. Kami mengibaratkan tempat atau medan dan
kondisi pendidikan yang membentuk kami menjadi orang yang memiliki mental besar
sebagai kawah chandradimukanya anggota MAPACH.
Parahyangan, merupakan
nama kereta api yang ada di Bandung atau sering disebut kereta argo
parahyangan, secara filosofi kenapa nama
ini diangkat dalam brigade kami ini karena brigade kami adalah brigade
terpanjang ketika membentuk barisan karena terdiri dari 20 kesatria yang kuat
berjajar menyusun layaknya kereta api yang berjalan dalam rel kebaikan untuk
sampai pada tujuan kehidupan yang sesungguhnya.
GUNTUR GIRIWANA
PARAHYANGAN, Kilatan cahaya kesatria muncul dari kawah chandradimuka yang terus
berjuang walau medan yang rumit dan bedan yang berat, kami terus berjalan pada
rel kebaikan untuk tujuan hidup sesungguhnya. (Risman Nur Haqim)
"Biarkan alam menjadikan anda kader terbaik yang pernah ada, karena jika anda hanya dikader oleh manusia anda tidak dapat membaca keinginan lingkungan anda" ntapsss lur
ReplyDeleteSyiap nuhun lur...
Delete