Literasi Rakyat Merupakan blog yang memuat tulisan-tulisan artikel opini tentang pendidikan, petualangan, karya puitis serta informasi berita-berita secara umum.

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Tuesday, February 21, 2017

Peduli Sampah



Hari Peduli Sampah 


            Hari peduli sampah 21 Februari ini berawal pada saat 12 tahun yang lalu terjadi sebuah  bencana longsor yang terjadi di TPA leuwigajah ( dulu merupakan tempat penampungan akhir sampah se-Bandung Raya) kejadian tersebut menelan korban meninggal. Semenjak itulah tanggal 21 Februari di tetapkan sebagai hari peduli sampah nasional. 

            Hal tersebut merupakan kejadian yang sangat mengkhawatirkan sehingga pada tahun 2015 muncul inisiatif dari berbagai komunitas kerelawanan menggagas indonesia bebas sampah 2020. Hal ini merupakan hal yang sangat baik tentunya jika di lakukan dengan langkah konkret oleh setiap warga negara indonesia.
            Tentu banyak cara yang dilakukan untuk mengurangi sampah yang ada, Diantaranya 3R yaitu Reuse (Menggunakan kembali), Reduce (Mengurangi), dan Recyle (Daur Ulang) bahkan sering menjadi 5R dengan Replace (Menganti) dan Replant (Menanam Kembali). Cara ini memang sering dibahas dan sudah dilakukan oleh masyarakat selain itu juga ada yang menjadi kebijakan pemerintah daerah. Selain hal tersebut juga ada beberapa cara pengelolaan sampah yang sudah dilaksanakan di daerah-daerah tertentu cara pengelolaan sampah tersebut adalah dengan Bank Sampah,  sistem ini bermacam-macam dalam sistem pelaksanaannya diantaranya adalah menyetorkan sampah beberapa kilogram kepada pengelola bank dan disimpan berupa catatan uang sejumlah sampah perkilogram, sewaktu-waktu sampah yang yang terkumpul di pengelola bank sampah bisa diambil ketika penyetor membutuhkan uang. Pengelola bank sampah biasanya menjual sampah-sampah yang terkumpul ke pengumpul sampah atau biasanya ada yang langsung memanfaatkan sampah tersebut dan menjualnya menjadi kerajinan yang memiliki nilai jualyang tinggi.
            Pengelolaan sampah seperti Bank Sampah tersebut hanyalah salah satu pengelolaan yang bisa memanfaatkan sampah menjadi uang, masih banyak pengelolaan yang lainnya yang dapat membuat sampah menjadi memiliki nilai jual yang tinggi. Selain pemahaman sampah yang bisa dimanfaatkan perlu dipahami beberapa jenis sampah yang berbahaya jika tidak dibuang pada tempatnya, selain dapat merusak alam juga kerusakan tersebut akan berdampak langsung pada kelangsungan hidup manusia. Pemahaman bahwa para pemulung adalah tukang sampah atau petugas yang membersihkan sampah adalah tukang sampah yang perlu diubah karena sesungguhnya jika kita berbicara “tukang” maka pemahaman kita digiring pada seseorang yang memproduksi sesuatu seperti halnya Tukang Bola maka ia memproduksi bola, jika dikatakan Tukang Sendal maka ia memproduksi sendal begitu halnya dengan orang yang meproduksi sampah, atau orang yang menghasilkan sampah dan membuangya sembarang mereka adalah Tukang Sampah seseungguhnya dan Orang yang memungut sampah atau membersihkan sampah mereka adalah Petugas Kebersihan atau bisa disebut juga sebagai Relawan Kebersihan. Jadi berhentilah menjadi Tukang Sampah atau lebih tepatnya tukang nyampah jika masih membuang sampah sembarangan karena hal tersebut akan membuat kerusakan alam dan bencana yang berdampak langsung pada kehidupan manusia. Lantas bagaimana jika tidak ada tempat sampah di area tersebut?
            Terinspirasi dari sebuah pamflet ketika saya masih menjadi siswa di Sekolah Menengah Atas saya membaca imbauan dalam sebuah angkutan umum dari salah satu komunitas untuk menjadikan saku sebagai tempat sampah sementara, dan hal tersebutlah yang harusnya dilakukan para penumpang di kendaraan umum, atau pengunjung di fasilitas umum yang tidak menyediakan tempat sampah agar menjadikan saku atau tas yang dibawa sebagai tempat sampah sementara. Hal ini harus untuk dilakukan, karena kebanyakan sampah yang dibuang sembarangan merupakan sampah anorganik yang sulit terurai dan berpotensi menjadi pencemar bagi air atau pun tanah karena keberadaannya yang sulit terurai. Hal ini lah yang mendasari saya ikut mengkampanyekan saku dan tas  sebagai tempat sampah sementara di Organisasi Pecinta Alam yang saya ikuti (MAPACH (Mahasiswa Pecinta Alam Civics Hukum)).


            Tas atau saku bisa berfungsi untuk tempat sampah sementara, agar ketika menemukan tempat sampah yang tersedia, sampah bisa dibuang pada tempatnya. Jadi mari kita lakukan hal tersebut karena perubahan besar tidak akan terjadi jika perubahan dan langkah kecil atau sederhana tidak dilakukan !!!
             #Bebassamapah2020

1 comment:

  1. Hayyy guys...
    sedang bosan di rumah tanpa ada yang bisa di kerjakan
    dari pada bosan hanya duduk sambil nonton tv sebaiknya segera bergabung dengan kami
    di D*E*W*A*P*K agen judi terpercaya di add ya pin bb kami D87604A1 di tunggu lo ^^

    ReplyDelete

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages