Pendidikan Sebagai Kompas Kesadaran Politik

Sigmun Neuman dalam buku karyanya, Modern Political Parties, mengemukakan definisi sebagai berikut:

Partai politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai kekuarasaan pemerintah serta merebut dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda.

Beberapa bulan ke depan Pemilihan Presiden 2019 (PILPRES) akan segera di laksanakan. Pilpres merupakan salah satu ajang bentuk demokrasi tertinggi di negara Indonesia. Semua kalangan dapat merasakan polemik politik yang ada menjelang pilpres kali ini, mulai dari pemilih pemula dan pemilih dewasa. Masyarakat selalu di benturkan dengan isu politik yang dilakukan oleh para petinggi-petinggi partai yang ingin menduduki kursi kehormatan negara, yang mereka anggap adalah hal luar biasa sebagai manusia indonesia.

Elit politik seakan lupa akan pentingnya peran dan fungsi partai politik, yaitu sebagai sarana partisipasi politik dan pendidikan politik. Pendidikan politik perlu dievaluasi proses hingga hasilnya saat ini. Banyak sekali masyarakat yang masih kurang melek politik dan sadar politik. Hal ini disebabkan karena kurang efektifnya pendidikan politik yang di lakukan saat ini. Pemerintah dan elit politik lainnya sibuk dengan kepentingan suatu golongan untuk golongannya, bukan seluruhnya untuk kepentingan masyarakat umum.

Pendidikan politik yang baik di sekolah bagi pemilih pemula sangat diperlukan untuk meningkatkan kecerdasan dan kesadaran politik saat ini hingga ke depannya. Sangat banyak sekali pemilih pemula yang ada saat ini, jika tidak diberikan pendidikan politik yang benar-benar baik maka akan dengan seenaknya dimanfaatkan oleh para partai politik untuk mengumpulkan pundi-pundi suara pemilih untuk kepentingannya. Peningkatan kesadaran politik sangatlah penting saat ini, dari hal itulah yang membuat arah negara Indonesia ke arah yang lebih baik. Masyarakat dapat memilih pemimpin yang sesuai dengan keadaan karakteristik negara, daerah, hukum, dan masyarakat.

Sekolah saat inilah yang menjadi letak strategis bagi pemerintah dan para pendidik untuk dapat menyalurkan akan kesadaran berpolitik. Edukasi yang baik dilakukan oleh guru dalam kelas dapat dilakukan dengan penambahan wawasan kepada para peserta didik sebagai pemilih pemula. Pembelajaran demokrasi di kelas dapat di lakukan sebagai pra berdemokrasi di lingkup negara. Pembelajaran uji publik, visi misi, dan strategi calon seorang pemimpin harus diberikan dengan kesadaran intelektual yang tinggi, hingga yang menyebabkan para siswa menjadi berfikir High Order Thinking Skill (HOTS), mereka akan lebih kritis dan terbuka pikiran terhadap masa depan keadaan negaranya sendiri.