Kondisi saat ini kita sedang merasakan kekeringan dibeberapa daerah, bahkan
dibeberapa wilayah Indonesia warga kekurangan air bersih untuk di manfaatkan
dalam kehidupan sehari-hari di beberapa wilayah juga terjadi kebakaran hutan
karena musim kemarau yang terjadi. Parahnya dampak kekeringan ini nampaknya
sama saja dari tahun ke tahun.
Program-program pemerintah yang katanya bisa mengatasi permasalahan kekeringan
yang akan terjadi di wilayah Indonesia nyatanya belum berdampak besar. Apalagi
persoalan kebakaran hutan yang seakan menjadi permasalahan tahunan. Memang
keberadaan program pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan terkait dengan
lingkungan khususnya terkait dengan kekeringan dan kebakaran hutan kita
harapkan benar-benar bisa optimal menyelesaikan permasalahan.
Dampak Pembangunan
Pembangunan yang dilakukan saat ini sangatlah gencar dilakukan mulai dari
pembangunan waduk atau bendungan, Jalan tol, bandara dan lain sebagainya
dilakukan dengan tujuan untuk kesejahteraan rakyat dimana pembangunan yang
dilakukan diharapkan bisa berdampak pada segala aspek yang ada dimasyarakat
terutama pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Namun nampaknya setiap pembangunan pasti memiliki dampak postif dan negatif
jika ditinjau dari beberapa aspek. Hanya saja ini terkait kebijakan sebuah
pilihan yang harus dilakukan pemangku kebijakan terkait penyelesaian persoalan.
Pembangunan yang memerlukan biaya besar tak hanya biaya dalam bentuk uang
namun ada ongkos lingkungan juga yang harus dibayar dari diadakannya pembangunan
di beberapa daerah. Saat pembangunan dilakukan kenyataanya banyak warga
terdampak secara langsung maupun secara tidak langsung, secara langsung yang
dimaksud adalah warga yang bersentuhan langung dengan dampak kebijakan seperti
warga yang lahannya terpakai baik lahan pertanian, lahan pemukiman atau
lahan-lahan lainnya yang berkaitan dengan fasilitas umum. Belum lagi warga yang
terdampak lahan-lahannya itu ada sebagian yang harus beralih mata pencarian
dari petani menjadi pedagang, atau buruh karena lahan pertanian pribadinya
telah tiada.
Ada warga yang terdampak tidak langsung yaitu berarti warga yang merasakan
dampak dari pembanggunan tapi tidak berurusan langsung dengan pembuat kebijakan
seperti warga di daerah pinggiran waduk atau bendungan pasti merasakan panasnya
terik matahari atau kenaikan suhu dibanding sebelumnya akibat adanya
pembangunan waduk atau bendungan. Bisa juga warga terkena debu proyek yang
setiap hari kendaraan melintas depan rumahnya dan lain sebagainya.
Bisa dibayangkan dampak fisik dari pembangunan yang tentunya mengubah
kondisi bahkan bisa jadi situasi suatu daerah. Di suatu daerah secara kasat
mata pembangunan sebuah waduk atau bendungan menenggelamkan sekian hektare
tanah yang terdiri dari banyak desa dan hutan serta fasiltas umum lainnya
selain itu untuk akomodasi adanya jalan proyek juga menebang hutan yang ada di
sekitarnya kemudian beberapa gunung jadi incaran karena memilki cadangan bahan
baku semen dan batu sebagai bahan utama pembangunan bendungan.
Jika di hitung-hitung dengan angka pasti, pastilah banyak sekali pohon dan
hutan yang hilang ditebang yang jadi persoalan alih-alih membuat cadangan ari
dibendungan atau waduk, hutan yang ditebang tak ditanami lagi bahkan tanahnya
sudah tak bisa ditanami lagi padahal bisa jadi hutan yang hilang pohonya
kemudian ditebang itu menyimpan cadangan air karena kita tahu fungsi hutan
sebagai penyangga kehidupan.
Air yang nampak menjadi sorotan dan perhatian, air yang tak nampak
dipermukaan seakan luput dari perhatian. Cadangan air yang berada di pegunungan
di hutan hutan yang telah digunduli dengan dalih membuat bendungan untk
cadangan air luput dari perhatian. Saat ini belum terasa atau mungkin untuk
orang-orang yang dekat dengan lokasi tersebut bisa merasakan dengan nyata
perubahannya.
Penampungan menuju dari hulu ke hilir menjadi perhatian tapi sumber
utamanya yang berada dihulu sungai apakah tetap jadi perhatian? Sungainya terus
dibersihkan bendungannya terus ditambah tapi apakah hulunya benar-benar dijaga?
Tanggung Jawab Bersama
Jumlah pembangunan yang besar dibeberapa daerah harus menjadi perhatian
bersama. Bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tapi kita sebagai warga
negara harus bersama-sama mengontrol kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah apalagi terkait dengan lingkungan yang pastinya menjadi perhatian
kita bersama.
Gunung-gunung yang
menjadi hulu dari mengalirmya air, harus kita jaga kesuburannya agar cadangan
air didalamnya dapat tersimpan dengan baik. Kondisi kekeringan yang terjadi
saat ini bukan tidak mungkin akan lebih parah dikemudiann hari apabila kita
tidak menjaga kelestarian alam dengan bersungguh-sungguh.
Pola perilaku yang
harus kita lakukan dengan sangat mudah adalah membuang sampah pada tempatnya
syukur-syukur bisa mengubah kebiasaan membuang menjadi mengolah demi
terciptanya zero waste. Tak ada yang
dibuang dan tak ada juga yang akan menjadi polutan bagi mahluk lainnya apabila
kita bisa mengubah membuang menjadi mengolah. kita ketahui sampah plastik yang
sulit diurai ini juga akan mempengaruhi kualitas tanah sampah plastik yang
dibuang sembarangan akan membuat tanah menjadi tercemar.
Belum lagi kegiatan pertanian, yang kini penggunaan
pupuk alami telah bergeser pada penggunaan pupuk kimia, tentunya hal demikian
mempengaruhi juga kualitas tanah. Memang banyak juga hal yang menjadi alasan
penggunaan pupuk kimia di dunia pertanian, tapi yang jelas bahwa harus ada
hal-hal kecil yang berdampak pada lingkungan yang segera harus kita lakukan.
Karena kekeringan atau kekurangan air yang terjadi hari ini atau dimassa yang
akan datang bisa jadi terjadi bukan hanya akibat faktor musim tapi bisa jadi
juga akibat kondisi lingkungan yang mulai tidak bersahabat dengan kita.
Salam Lestari....
Terimakasih telah membaca artikel kami silakan tekan tombol follow untuk mengikuti update-an terbaru blog kami, dan tinggalkan komentar untuk membangun blog kami agar lebih baik lagi....
No comments:
Post a Comment